Saya awali tulisan ini dengan sedikit memberikan pertanyaan pada diri saya sendiri. Untuk apa saya hidup? Jawaban termudah yang bisa ditemukan adalah dengan merujuk pada agama yang saya anut, yaitu Islam. Untuk apa kita hidup? Maka jawabannya adalah untuk beribadah.
Semua perbuatan yang kita lakukan apabila diniatkan karena Allah, maka bernilai ibadah. Hanya saja, setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda dan terkadang dilakulan tanpa niat ibadah.
Apakah hanya sekedar seperti itu? Apakah tidak mau diberikan sedikit "value" atau nilai lebih? Jawaban yang demikian diatas itu, tidak salah. Karena kita sudah diberikan tujuan dan caranya. Tujuannya ibadah dan caranya menjadikan apa saja perbuatan baik yang kita lakukan adalah untuk Allah. Yang jadi permasalahan adalah, perbuatan baik apa yang bisa kita lakukan sehingga bernilai ibadah? Dimana kita ikhlas, nyaman, dan bahagia (tanpa paksaan atau intimidasi dari pihak luar) melakukan aktivitas tersebut yang secara tidak langsung, bernilai ibadah dg diberi taburan niat karena Allah.
Jawaban yang saya temukan adalah "Do as You Please". Lakukan saja apa yang kamu sukai. Dengan melakukan suatu perbuatan yang saya sukai, tentu saya akan dengan senang hati bahkan ikhlas se ikhlas ikhlasnya "all out", "full trothle", "give my best", dll. Saya akan melakukan apa pun yang bisa saya lakukan sehingga membuat saya puas tanpa rasa penyesalan dan mampu menciptakan sesuatu yang terbaik.
Karena itu, benarlah apa yang dikatan oleh Steve Jobs "Follow Your Passion". Karena dengan begitu anda akan total dalam memanfaatkan segala hal yang anda miliki untuk menciptakan sesuatu yang bisa membuat anda puas atau bahkan melebihi ekspektasi anda.
Bayangkan jika anda melakukan aktivitas tersebut dengan diberi niat beribadah, maka bahagialah hidup anda. Karena anda tidak dituntut atau diintimidasi oleh siapa pun kecuali diri anda sendiri. Terlebih ketika hasil karya kita melebihi ekspektasi sehingga mendapat apresiasi publik yang positif, bertambahlah kebahagiaan kita. Syaratnya hanya satu saat berupaya untuk dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa, yaitu pantang menyerah. "Don't give up".
Dan perbuatan itu tidaklah harus besar. Bisa dimulai dari niat untuk memulai suatu kebaikan, yang kemudian diikuti dengan perbuatan positif yang sesuai. Hati, kepala dan perbuatan harus selaras. Niat datangnya dari hati, otak kita akan berproses untuk mencari, memberikan opsi lalu membuat keputusan, dan akhirnya tubuhlah yang mengeksekusi tindakan secara riil.
Setiap orang berhak bahagia. Maka bahagialah. Raihlah kebahagiaan tersebut dengan cara-cara yang positif. Lalu tularkan kebahagian tersebut pada orang lain, sehingga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan. Sebuah masyarakat yang penduduknya bahagia, akan memberikan sumbangsih terbesar bagi kehidupan. Bukan bangsa, negara dan agama saja, tapi kehidupan secara keseluruhan. Kalau anda belum bahagia, buatlah! Jangan menunggu untuk diberi kebahagiaan. Karena setiap orang memiliki "jatah" kebahagiaannya masing-masing. Ada yang diberi, ada yang meraihnya dengan susah payah, ada pula yang membuat sendiri kebahagiaannya.
Ingat, bahagia itu kita sendiri yang memberi definisi. Bukan orang lain.
Semua perbuatan yang kita lakukan apabila diniatkan karena Allah, maka bernilai ibadah. Hanya saja, setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda dan terkadang dilakulan tanpa niat ibadah.
Apakah hanya sekedar seperti itu? Apakah tidak mau diberikan sedikit "value" atau nilai lebih? Jawaban yang demikian diatas itu, tidak salah. Karena kita sudah diberikan tujuan dan caranya. Tujuannya ibadah dan caranya menjadikan apa saja perbuatan baik yang kita lakukan adalah untuk Allah. Yang jadi permasalahan adalah, perbuatan baik apa yang bisa kita lakukan sehingga bernilai ibadah? Dimana kita ikhlas, nyaman, dan bahagia (tanpa paksaan atau intimidasi dari pihak luar) melakukan aktivitas tersebut yang secara tidak langsung, bernilai ibadah dg diberi taburan niat karena Allah.
Jawaban yang saya temukan adalah "Do as You Please". Lakukan saja apa yang kamu sukai. Dengan melakukan suatu perbuatan yang saya sukai, tentu saya akan dengan senang hati bahkan ikhlas se ikhlas ikhlasnya "all out", "full trothle", "give my best", dll. Saya akan melakukan apa pun yang bisa saya lakukan sehingga membuat saya puas tanpa rasa penyesalan dan mampu menciptakan sesuatu yang terbaik.
Karena itu, benarlah apa yang dikatan oleh Steve Jobs "Follow Your Passion". Karena dengan begitu anda akan total dalam memanfaatkan segala hal yang anda miliki untuk menciptakan sesuatu yang bisa membuat anda puas atau bahkan melebihi ekspektasi anda.
Bayangkan jika anda melakukan aktivitas tersebut dengan diberi niat beribadah, maka bahagialah hidup anda. Karena anda tidak dituntut atau diintimidasi oleh siapa pun kecuali diri anda sendiri. Terlebih ketika hasil karya kita melebihi ekspektasi sehingga mendapat apresiasi publik yang positif, bertambahlah kebahagiaan kita. Syaratnya hanya satu saat berupaya untuk dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa, yaitu pantang menyerah. "Don't give up".
Dan perbuatan itu tidaklah harus besar. Bisa dimulai dari niat untuk memulai suatu kebaikan, yang kemudian diikuti dengan perbuatan positif yang sesuai. Hati, kepala dan perbuatan harus selaras. Niat datangnya dari hati, otak kita akan berproses untuk mencari, memberikan opsi lalu membuat keputusan, dan akhirnya tubuhlah yang mengeksekusi tindakan secara riil.
Setiap orang berhak bahagia. Maka bahagialah. Raihlah kebahagiaan tersebut dengan cara-cara yang positif. Lalu tularkan kebahagian tersebut pada orang lain, sehingga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan. Sebuah masyarakat yang penduduknya bahagia, akan memberikan sumbangsih terbesar bagi kehidupan. Bukan bangsa, negara dan agama saja, tapi kehidupan secara keseluruhan. Kalau anda belum bahagia, buatlah! Jangan menunggu untuk diberi kebahagiaan. Karena setiap orang memiliki "jatah" kebahagiaannya masing-masing. Ada yang diberi, ada yang meraihnya dengan susah payah, ada pula yang membuat sendiri kebahagiaannya.
Ingat, bahagia itu kita sendiri yang memberi definisi. Bukan orang lain.